PEMIKIRAN M. SYUHUDI ISMAIL
DALAM
BUKU METODE PENELITIAN HADITS NABI
Latar
Belakang
Dalam merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan
perubahan kehidupan masyarakat yang begitu cepat, pengkajian ulang terhadap
hadis Nabi saw adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda, baik dari segi
metodologi penelitiannya maupun metodologi pemahaman kandungannya (fiqh
al-hadis).
Ditengah-tengah kecenderungan untuk mengendalikan
diri dalam melakukan telaah ulang dan pengembangan pemikiran terhadap hadis
Nabi, Muhammad Syuhudi Ismail tampil dengan melontarkan beberapa pemikirannya
yang cukup kritis. Tidak kurang dari enam buku ilmiah di bidang hadis yang berhasil
beliau susun dan diterbitkan. Salah satu karya monumental Syuhudi Ismail yang
paling banyak dirujuk oleh para pengkaji hadis di Indonesia adalah Kaedah
Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah.
Sikap kritis Syuhudi Ismail terhadap beberapa
ketentuan berkenaan dengan kaidah kesahihan hadis dituangkan dalam kitab
tersebut. Diantara pemikiran Syuhudi Ismail yang paling menonjol dalam kajian
hadis adalah langkah-langkah yang ditawarkannya dalam penelitian hadis, baik
pada penelitian sanad ataupun matan. Langkah-langkah tersebut tersusun secara sistimatis
dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain itu, Syuhudi Ismail juga
berhasil menjelaskan secara gambalang sejumlah istilah dalam diskursus ilmu
hadis dan mengurai benang kusut telaah pemahaman kandungan hadis dengan
menawarkan sejumlah pendekatan dan cara pandang yang lebih akomodatif terhadap
tuntutan nas hadis.
Pemikiran Syuhudi Ismail pada dasarnya memberikan
kontribusi yang sangat signifikan dalam menghadapi krisis metodologi kajian
hadis sehingga pada gilirannya diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
pijakan dalam upaya pembaruan pemikiran hadis.
Biografi Penulis
Dalam
sejarah perkembangan ilmu hadis, para ahli hadis telah menghasilkan pemikiran-pemikiran
baru berkenaan ilmu hadis. Pemikiran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelestarian
hadis dari berbagai distorsi. Karena itu, mereka menetapkan berbagai garis
haluan dan kaidah yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menguji kesahihan sebuah
hadis atau untuk memahami petunjuk yang terkandung di dalamnya. Di antara mereka
itu adalah al-Qasimi (w.1332 H), Mahmud Thahhan, Abu Syuhbah (w. 1406/1986 M),
Shubhi Shalih (w.1407/1986M), Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, M. M. Al-A’zami,
Mushthafa al-Siba’i, Nur al-Din ‘Itr, A. Hassan, dan Muhammad Syuhudi Ismail
(w.1995 M).[1]
Muhammad
Syuhudi Ismail yang disebutkan terakhir adalah salah seorang intelektual
Indonesia yang banyak menekuni bidang hadis dan ilmu hadis. Pemikirannya
berkenaan dengan pen gembangan kajian hadis banyak dituangkan melalui sejumlah
buku yang disusunnya. Syuhudi Ismail juga sangat produktif menulis artikel
mengenai hadis di berbagai media, termasuk media surat kabar lokal dan
nasional. Hal itulah yang mungkin menjadi alasan Badaitul Razikin dan
kawan-kawan menempatkan Syuhudi Ismail sebagai salah satu tokoh Islam Indonesia
yang menempati urutan ke-78 dalam bukunya 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia.[2]
Syuhudi
Ismail yang dilahirkan di Lumajang Jawa Timur pada tanggal 23 April 1943 adalah
seorang ilmuan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan ilmu hadis
di Indonesia. Syuhudi Ismail memulai sekolahnya di Sekolah Rakyat Negeri di
Sidorejo, Lumajang, Jawa Timur dan berhasil tamat pada tahun 1955. Syuhudi
Ismail kemudian meneruskan pendidikannya pada Pendidikan Guru Agama Negeri
(PGAN) 4 tahun di Malang dan tamat pada tahun 1959. Setelah menyelesaikan
studinya pada Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) di Yogyakarta pada tahun 1961,
Syuhudi Ismail berhijrah ke Makassar. Syuhudi Ismail menyelesaikan studinya
pada Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang berada di Makassar, dengan ijazah Sarjana Muda pada tahun 1965.
Kemudian dia melanjutkan studinya pada Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Makassar
dan berhasil tamat sebagai sarjana pada tahun 1973.
Setelah
mendapat gelar sarjana, Syuhudi Ismail kembali ke Yogyakarta dan belajar pada
Studi Purna Sarjana (SPS) untuk tahun akademi 1978/1979. Kemudian Syuhudi
Ismail melanjutkan studinya pada Program Studi S2 (master) pada Fakultas
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga tamat pada tahun 1985.
Syuhudi Ismail meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Hadis pada Fakultas
Pascasarjana yang sama di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1987.
Syuhudi Ismail memperoleh gelar Professor/Guru Besar dalam bidang Hadis di IAIN
Alauddin Makassar pada tahun 1993.
Syuhudi
Ismail wafat pada tahun 1995, yaitu dua tahun setelah beliau mendapat gelar
akademik yang paling tinggi itu di dunia perguruan tinggi. Mengenai riwayat
pekerjaannya, Syuhudi Ismail pernah menjadi pegawai Pengadilan Agama Tinggi
(Mahkamah Syar'iyyah Propinsi) di Makassar pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1970.
Syuhudi Ismail juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Kemahasiswaan dan
Alumni IAIN Alauddin Makassar pada tahun 1973 hingga 1978. Salah satu tugas
yang cukup banyak menyita waktu dan tenaga beliau adalah ketika beliau menjabat
sebagai sekretaris Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (KOPERTAIS) Wilayah
VIII Sulawesi dari tahun 1974 sampai dengan tahun 1982 dan sekretaris
al-Jami'ah IAIN Alauddin Makassar sejak tahun 1979 hingga tahun 1982.
Selain
itu, Syuhudi Ismail juga aktif berkiprah di bidang pendidikan dan pengajaran.
Syuhudi Ismail tercatat sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi Islam di
Makassar. Diantara perguruan tinggi Islam tempat Syuhudi Ismail mengajar adalah
Fakultas Syari' ah IAIN Alauddin Makassar. Syuhudi Ismail mengajar di IAIN
Alauddin Makassar sejak tahun 1967 hingga akhir hayatnya. Selain itu, Syuhudi
Ismail juga pernah mengajar di Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar dan Enrekang sejak tahun 1974 sampai tahun 1979.; Fakultas
Ushuluddin dan Syari'ah Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar sejak tahun
1976 hingga tahun 1982 ; dan Pesantren IMMIM Tamalanrea Makassar sejak tahun 1973
hingga tahun 1978.
Di
samping tugas-tugasnya sebagai pegawai dan dosen, Syuhudi Ismail sangat giat
dalam membuat karya-karya tulis dalam bentuk makalah, penelitian, bahan pidato,
artikel, diktat, dan buku. Syuhudi Ismail juga turut menyumbangkan 13 judul
entry untuk Ensiklopedi Islam yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia pada tahun 1987- 1988.
Pemikiran
tentang Pemahaman Kandungan Hadis
Di dalam bukunya, Syuhudi Ismail
menggunakan metode deskriptif analisis. Dia mencoba mengemukakan dan
menjelaskan beberapa istilah-istilah dalam diskursus ilmu hadis secara
gamblang. Sedapat mungkin menghindari keruwetan istilah yang terdapat di dalam
ilmu hadis yang identik dengan penelitian hadis. Selain itu, dia juga tidak
banyak membicarakan hal-hal yang menjadi perdebatan panjang para ahli hadis.
Kalau sekiranya ada perbedaan pendapat, hanya diungkapkan sekilas dan kemudian
memilah apa yang sekiranya lebih akomodatif. Hal itu dilakukannya agar
langkah-langkah penelitian hadis yang ditawarkannya tidak terkesampingkan oleh
pembahasan yang panjang lebar pada perbedaan-perbedaan istilah.
Untuk selengkapnya silahkan download file makalah ini, klik link berikut:
klik di sini
Labels:
Kumpulan Makalah
Thanks for reading PEMIKIRAN M. SYUHUDI ISMAIL DALAM BUKU METODE PENELITIAN HADITS NABI. Please share...!