-->
Motivasi Menulis

Festival Tabot Bengkulu; Sejarah dan Tujuan

Kota Bengkulu memiliki tradisi Festival akbar pada Tahun Baru Hiriyah, yaitu Tabot. Acara ini sudah ada sejak tahun 1685. Dan setiap tahun selalu diadakan dengan meriah, seperti hal nya tahun ini yang akan di adakan pada tanggal 10 hingga 20 September 2018. Bahkan pada tahun ini, Acara Tabot Bengkulu sudah masuk ke dalam kalender 100 Calender of Events (CoE) Wonderful Indonesia. Sebagai warga Bengkulu dengan masukknya ini, merupakan kebanggan tersendiri.

Jika dipandang dari sisi sejarah, Acara ini adalah dalam proses mengingatkan kembali pada masa perjuangan dan kepahlawanan serta kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di Padang Karbakala, Irak pada 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). “Perayaan Tabot sudah ada sejak tahun 1685, pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo. Event ini selalu dinanti banyak orang,” 

Pelaksanaan Festival dan Ritual Tabot ini akan berlangsung selama sepuluh hari, mulai dari satu hingga sepuluh Muharam. Ritual ini akan dilaksanakan langsung oleh kelompok masyarakat yang dikenal dengan Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu. Pada hari pertama akan ada prosesi Mengambik Tanah (mengambil tanah), lalu pada hari kedua prosesi Duduk Penja (mencuci jari-jari), dan hari ketiga Menjara (mengandun). Acara pada hari keempat dilanjutkan yaitu Meradai (sosialisasi kematian Husein dan wujud kepedulian masyarakat dalam bentuk apapaun), dan hari kelima Arak Penja (mengarak jari-jari). Pada hari keenam memasuki prosesi Arak Serban (mengarak sorban), hari ketujuh Gam (tenang atau berkabung), hari kedelapan Arak Gendang (taptu akbar), dan hari kesembilan Tabot bersanding dan hari kesepuluh sebagai puncak prosesi Tabot Tebuang (pembuangan Tabot.

Tidak hanya ritual Tabot, ada juga berbagai pertunjukan seni, perlombaan tradisional yang akan diikuti oleh sepuluh kabupaten kota se-provinsi Bengkulu. Ada lomba ikan-ikan, lomba telong-telong, perlombaan musik Melayu khas Bengkulu dan Perlombaan Kreasi Musik Dol. Wisatawan juga bisa mengunjungi wisata sejarah yang tak kalah menarik untuk dikunjungi seperti, Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno (1934-1938), dan rumah Fatmawati yang dikenal sebagai Ibu Negara Republik Indonesia. Wisatawan juga bisa mencoba wisata alam panjat tebing di Bukit Kandis, arung jeram, dan pusat pelatihan Gagah Seblat. Acara ini bisa diharapkan bisa mengenalkan Bengkulu sebagai obyek wisata yang bisa dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. “Melalui Tabot ini, bisa mengenalkan Bengkulu sebagai tempat wisata dan meningkatkan jumlah wisatawan dari luar dan dalam negara,” tutur Rohidin Mersyah.

Labels: Artikel, Featured, UptoDate

Thanks for reading Festival Tabot Bengkulu; Sejarah dan Tujuan. Please share...!

0 Komentar untuk "Festival Tabot Bengkulu; Sejarah dan Tujuan"
Back To Top